Teknologi yang satu ini banyak dibicarakan karena berpotensi mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk industri musik.
Sebagai penggemar musik sejak kecil, saya jadi sering khawatir dengan masalah pelanggaran hak cipta lagu yang marak terjadi belakangan.
Apalagi sejak musik bisa didengarkan secara online, sulit memastikan pembuat lagu mendapat royalti yang seharusnya.
Nah blockchain hadir dengan menjanjikan cara baru untuk mencatat hak kepemilikan digital secara terdesentralisasi dan transparan. Tak heran jika banyak pelaku industri mulai tertarik mengaplikasikannya untuk mencegah pelanggaran hak cipta.
Salah satunya perusahaan Blockchain musik indonesia yang bergerak di bidang manajemen hak cipta berbasis blockchain. Mereka mengembangkan sistem pencatatan transaksi musik secara digital untuk memudahkan proses pendistribusian royalti.
Manfaat Blockchain bagi Dunia Musik
Nah untuk lebih jelasnya, ada beberapa manfaat utama teknologi blockchain bagi industri musik, di antaranya:
- Meningkatkan transparansi aliran royalti secara real-time
- Mencegah pelanggaran hak cipta lagu secara digital
- Memudahkan proses distribusi pembayaran royalti kepada para pemilik hak
Dengan blockchain, semua transaksi hak cipta akan dicatat secara terdesentralisasi di berbagai node jaringan. Ini akan sangat sulit untuk dirubah atau dihapus, sehingga dapat dipercaya sebagai bukti kepemilikan digital.
Menurutku ini sangat menarik untuk dieksplorasi lebih jauh bagaimana kelak blockchain bisa berperan besar mendukung industri kreatif seperti musik tanah air kita.
Baiklah, berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul mengenai blockchain dan industri musik:
1. Bagaimana cara kerja teknologi blockchain itu sebenarnya?
Secara singkat, blockchain bekerja dengan mencatat setiap transaksi digital ke dalam blok data yang terhubung dan saling memverifikasi secara terdesentralisasi di seluruh node jaringan. Ini membuat data menjadi lebih aman dan transparan.
2. Apakah musisi harus pindah ke blockchain?
Tidak wajib, tapi blockchain bisa menjadi alternatif baru untuk mendistribusikan dan melindungi royalti secara digital. Musisi tetap bisa memanfaatkan sistem konvensional juga.
3. Bagaimana musisi bisa bergabung dengan platform blockchain?
Bisa mendaftar ke platform musik berbasis blockchain seperti Bandcamp, Orfium atau Sound.io. Atau bekerjasama dengan perusahaan manajemen hak cipta digital tanah air yang sudah bergabung di platform tersebut.
4. Apakah blockchain aman untuk data pribadi musisi?
Teknologi ini justru menawarkan rasa aman yang lebih besar karena data akan tersimpan terdesentralisasi dalam jaringan node blockchain. Tapi tetap perlu dijaga dengan baik juga.
5. Apakah bahaya jika bocor data musisi di blockchain?
Sulit, karena data akan tersimpan secara terdesentralisasi dan dienkripsi dalam jaringan node. Tapi musisi tetap perlu berhati-hati dengan keamanan akun digital mereka.
6. Bagaimana musisi bisa memonitor sendiri royaltinya?
Beberapa platform blockchain memiliki antarmuka yang mudah digunakan untuk melihat riwayat transaksi hak cipta dan aliran royalti secara real-time secara mandiri. Sangat membantu kreativitas terus berkarya
Semoga pertanyaan di atas bermanfaat. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut ya! Nah begitulah informasi singkat saya mengenai teknologi blockchain dan potensinya di industri musik. Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya ya! kalian juga bisa membaca artikel berikut ini Musik dan Metaverse: Menjelajahi Dunia Musik Virtual
0 comments